Sekjen GN-PK Soroti Dugaan Kualitas Buruk Pembangunan Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau

“Kami sangat menyayangkan hasil pekerjaan pihak pelaksana pembangunan Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau tahun 2023 lalu. Berdasarkan investigasi di lapangan, ditemukan banyak kejanggalan dan kerusakan, seperti retakan pada atap beton daq, kebocoran, hingga kerusakan pada struktur bangunan lainnya,” ungkap Dachi, Rabu (8/1/2025).

Ia menambahkan bahwa keretakan pada konstruksi beton menimbulkan kekhawatiran serius terkait standar mutu bangunan tersebut. “Keretakan pada beton sangat berbahaya bagi keselamatan orang sekitar dan pasien. Mutu konstruksinya patut dipertanyakan,” tegasnya.

Dachi juga menyayangkan kunjungan kerja anggota DPRD Tanjung Jabung Timur, khususnya Komisi III, ke Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau pada Jumat, 3 Januari 2025. Menurutnya, hasil kunjungan tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman anggota dewan terkait aturan jasa konstruksi.

“Berdasarkan pemberitaan, mereka masih berharap pihak pelaksana melakukan perbaikan atas kerusakan bangunan. Padahal, masa pemeliharaan (retensi) enam bulan sudah berakhir. Seharusnya mereka mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan audit investigasi ulang. Ada apa dengan wakil rakyat kita?” sindirnya.

Lebih lanjut, Dachi mendesak perhatian khusus dari penegak hukum, baik di tingkat daerah maupun pusat, mengingat pembangunan Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau yang menelan anggaran sebesar Rp43 miliar menggunakan uang rakyat.

“Bila perlu, kami akan melayangkan surat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menjadikan pembangunan rumah sakit ini sebagai fokus penyelidikan,” pungkasnya.

Pernyataan tegas dari GN-PK ini menjadi sorotan penting terkait transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek pembangunan fasilitas publik di Tanjung Jabung Timur. (f.f)